Pages

 

Sunday, February 2, 2014

Kisah Darori Wonodipuro "Berani karena Benar"

0 comments
Darori Wonodipuro. berita dari investor.co.id
Filosofi DUIT (doa, usaha, ikhlas, dan tawakal) diterapkan Darori Wonodipuro dalam setiap bidang kehidupannya, termasuk meniti karier di Kementerian Kehutanan. Dia juga tak segan terjun langsung ke lapangan, sehingga paham betul apa yang menjadi permasalahan di hutan.
Dengan gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) di depan namanya, bisa diketahui jika Darori berasal dari keluarga keraton Yogyakarta yang terbiasa berperilaku halus. Namun karena lama (12 tahun) berbaur degan masyarakat Batak di Tapanuli Selatan, bapak tiga anak itu menjadi pemberani dan tegas. “Saya jadi pemberani,” katanya saat berbincang dengan Investor Daily di Jakarta, baru-baru ini.
Darori mengaku, sifat pemberani tersebut banyak membawa keuntungan. Salah satunya adalah tidak takut ketika menghadapi ancaman dari oknum tertentu terkait dengan masalah kehutanan. “Perusahaan kan biasanya ada beking. Mereka ada yang mengancam saya katanya mau dipindah dan lain-lain. Tapi saya tidak takut. Tapi tidak semua seperti itu,” ujarnya.

Dia mengenang tahun-tahun awal kariernya. Saat itu, kakek dua cucu itu memulai kariernya dari nol. Bepergian kemana-mana dengan sepeda motor. Tidur juga seadanya, seringkali Darori tidur di warung-warung pinggir jalan saat bertugas di mengawasi hutan. “Beberapa waktu lalu saya lewat situ, ingin menangis rasanya dan warungnya masih ada,” ungkap pria berkacamata tersebut.
Darori banyak mencetak keberhasilan, seperti melakukan penghijauan di Danau Toba. Dengan prestasinya, dia menjadi kepala dinas termuda di Sulawesi Utara dan setelah itu menjadi kepala dinas termuda provinsi. Ditempa di lapangan
Selain berbaur dengan masyarakat setempat, pengalaman di lapangan juga ikut menempanya, sehingga dia sangat mengerti apa yang dilakukan perusahaan di lapangan.
“Saya orang lapangan. Perusahaan tidak bisa berbohong,” tutur pria yang berulang tahun setiap 5 Oktober tersebut. Pengalaman lapangan, kata dia, memberi banyak pelajaran yang tidak diperoleh di bangku pendidikan. Saat ini, dia mengaku hanya mengantongi dua gelar kesarjanaan tetapi soal di lapangan, dia sangat menguasai. “Saya hanya S1 dan tidak es lilin atau lainnya, tapi kalau menghadapi persoalan di lapangan nomor satu,” papar pria kelahiran 1953 itu.

Dengan pengalamannya tersebut, Darori telah menjabat sebagai dirjen PHKA Kementerian Kehutanan selama sembilan tahun dan telah mengalami pergantian sebanyak 10 menteri. “Saya masih dipercaya menjabat dirjen oleh 10 menteri,” jelas dia.
Darori memaparkan kunci keberhasilannya dalam menjalankan tugas yaitu loyal terhadap pekerjaan, bukan kepada atasan. Selain itu, dia berusaha menyelesaikan tugas tepat waktu dan siap diperintah kapanpun. “Selain itu, saya pakai rumusnya DUIT; doa, usaha, ikhlas, tawakal,” katanya.

Untuk mengisi waktu senggang, Darori sering menyempatkan diri untuk bermain gitar, olah raga, dan menyanyi. Saat ini, bagi dia, yang penting adalah menikmati hidup karena tugasnya sebagai orangtua sudah tertunaikan karena ketiga anaknya sudah berkeluarga. “Saya selalu ingat nasihat orangtua, bahwa kita harus selalu baik sama orang. Maka orang akan baik kepada kita,” tandas dia. (*)
Cupkikan dari (http://www.investor.co.id/home/berhasil-berkat-filosofi-duit/37106) 

0 comments:

Post a Comment